SISTEM SUSPENSI pada MOBIL : Fungsi, Jenis, Bagian-bagian
SISTEM SUSPENSI
ARTIKEL INI AKAN MEMBAHAS TENTANG:
Fungsi Suspensi
Jenis suspensi
- Rigid suspension
- Independent suspension
Bagian-bagian suspensi
Chassis spring :
Leaf spring.
Coil spring.
Torssion bar.
Air spring.
Shock ansorber.
Lower arm dan Upper Arm.
Stabilizer
1. Fungsi Suspensi
Saat kendaraan dikendarai, idealnya semua penumpang yang ada di dalam kendaraan tidak merasakan adanya gerakan-gerakan yang dipengaruhi oleh kondisi jalan yang dilalui. Walaupun sampai saat ini kondisi tersebut belum dapat dipenuhi, tetapi dengan adanya sistem kenyaman (suspension system) paling tidak pengaruh gerakan-gerakan tersebut dapat diperkecil. Jadi, fungsi suspensi adalah untuk menjadikan penumpang nyaman dalam kendaraan.
Gerakan kendaraan meliputi :
a. Bounching: adalah gerakan seluruh body kendaraan (merata) naik dan turun, dengan arah gerakan Z – Z’.
b. Pitching: adalah gerakan naik dan turun body kendaraan secara bergantian antara bagian depan dan belakang, dengan titik tengah gerakan Y – Y’.
c. Rolling: adalah gerakan naik dan turun body kendaraan secara bergantian antara kiri dan kanan dengan titik tengah gerakan X – X’.
d. Yawing: adalah gerakan ke kiri dan ke kanan body kendaraan bagian depan dan belakang dengan titik tengah gerakan Z - Z’
e. Wheel hop: adalah gerakan kedua wheel bersama-sama kearah Z.
f. Wheel tramp: adalah gerakan wheel bersama-sama ke arah depan belakang dan ke arah kiri- kanan
2. Jenis Suspensi
Suspensi didesain (dirancang) berdasarkan rancangan kendaraan. Jika kendaraan itu dirancang untuk angkutan barang maka suspensi yang digunakan adalah jenis suspensi yang lebih diutamakan adalah kekuatannya. Sebaliknya, jika kendaraan itu dirancang sebagai kendaraan penumpang (passanger car) maka jenis suspensi yang digunakan adalah lebih diutamakan kenyamanannya.
1. Rigid Suspension
Rigid suspension lebih mengutamakan faktor kekuatan dibandingkan faktor kenyamanannya. Dengan demikian, konstruksinya lebih sederhana dan biaya produksi lebih murah. Umumnya digunakan pada kendaraan-kendaraan angkutan. Chassis spring yang digunakan biasanya adalah leaf spring yang dibantu dengan shock absorber, walaupun ada juga yang menggunakan coil spring.
2. Independent Suspension
Independent suspension adalah suspensi bebas. Jadi, gerakan roda kendaraan bagian kanan dan kiri pada batas tertentu tidak berpengaruh. Jenis ini lebih diutamakan faktor kenyamanannya jika dibandingkan dengan kekuatannya, sehingga konstruksinya lebih rumit. Suspensi ini dirancang untuk kendaraan-kendaraan penumpang, untuk itu chassis spring yang digunakan adalah jenis yang lembut seperti coil spring, torsion bar atau air spring. Terdapat beberapa jenis independent suspension sebagai berikut:
Swing axle type dengan coil spring
Swing axle dengan torsion bar spring
Mac Pherson type
Wishbone type
3. Bagian-bagian Suspensi
Supaya sistem ini dapat bekerja sesuai dengan fungsinya maka dilengkapi beberapa komponen yang saling menunjang antara satu dengan lainnya. Komponen tersebut adalah:
Chassis spring :
Leaf spring.
Coil spring.
Torssion bar.
Air spring.
Shock ansorber.
Lower arm dan Upper Arm.
Stabilizer
1. Chassis spring
Chassing spring berfungsi untuk meredam gerakan roda yang diakibatkan oleh kondisi jalan dengan body kendaraan. Chassis spring terdiri atas beberapa jenis yaitu leaf spring, coil spring, torsion bar, dan air spring
Leaf spring:
Leaf spring atau bisa disebut dengan per daun adalah jenis spring yang paling sederhana konstruksinya dan kekuatannya dapat ditambah atau dikurangi. Leaf spring terdiri dari beberapa lembar spring yang diikat menjadi satu, sehingga dapat ditambah atau dikurangi. Semakin banyak jumlah lembar spring, semakin kuat daya lenturnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh tebal, lebar, dan panjang spring. Leaf spring terbuat dan bahan special steel alloy.
Pemasangan leaf spring terhadap axle dipengaru
Jumat, 22 Juli 2016
camshaft
Cara Kerja Noken As / Camshaft, Durasi dan Lift Max
Cara Kerja Noken As / Camshaft, Durasi dan Lift Max
MOBIL MOGOK - Noken As / Camshaft banyak disebut sebagai kunci untuk memaksimalkan tenaga mesin motor 4 langkah ( 4 tax ) mengikuti ubahan yang dikerjakan pada mesin. untuk mengupgrade performa mesin biasanya dilakukan menaikan kompresi, porting dan polish, memperbesar diameter klep dll, dan untuk memaksimalkan ubahan tersebut maka diperlukan penghitungan ulang Durasi dan Lift Max Noken As / Camshaft.
Noken As / Camshaft adalah berfungsi mengatur buka & tutup klep yang dibutuhkan untuk mengatur bahan bakar melewati klep in dan membuang melewati klep ex. memodifikasi Noken As / Camshaft pastinya diperlukan jika mesin sudah dilakukan ubahan pada beberapa komponen. karena jika masih mempertahankan Noken As / Camshaft yang original tanpa di modifikasi maka kinerja mesin tidak akan maksimal. maka umum dilakukan modifikasi Durasi dan Lift Max pada Noken As / Camshaft tersebut.
Lift Max
Untuk motor standart, Lift Max adalah 23% dari diameter katup in. dan untuk motor balap dengan track sirkuit yang tidak terlalu panjang, Lift Max sekitar 29% - 31% dari diameter klep in. Untuk balap dengan sirkuit panjang, Lift Max dapat dibuat hingga 35% dari diameter katup.
Durasi
Advertisement
Cara menghitung durasi terdapat beberapa cara dan berikut salah satu cara yang bisa dilakukan.
angka LC (lobe center) pada noken as adalah hal yang pertama harus kita ketahui untuk memodifikasi noken as tersebut. Untuk mengetahui LC, kita harus memasang noken as pada mesin dan mengukur dengan busur derajat yang dipasang pada kruk as sebelah kiri /magnet. atau lihat gambar
Sebagai contoh : LC PADA JUPITER Z : 103 jika kita menginginkan durasi 310 derajat. maka derajat in open dan derajat in close ?
Perhitungan Untuk Mencari in close :
310 - 180 - 52 = 78
Dri perhitungan di atas, untuk LC 103 dan durasi yang di inginkan 301 maka In Open 52 dan In Close 78 setelah TMB. ( sumber : http://oto-trendz.blogspot.com/2012/01/untuk-meningkatkan-daya-atau-power.html )
Sekian tentang Cara Kerja Noken As / Camshaft, Durasi dan Lift Max, semoga bermanfaat............
Cara Kerja Noken As / Camshaft, Durasi dan Lift Max
MOBIL MOGOK - Noken As / Camshaft banyak disebut sebagai kunci untuk memaksimalkan tenaga mesin motor 4 langkah ( 4 tax ) mengikuti ubahan yang dikerjakan pada mesin. untuk mengupgrade performa mesin biasanya dilakukan menaikan kompresi, porting dan polish, memperbesar diameter klep dll, dan untuk memaksimalkan ubahan tersebut maka diperlukan penghitungan ulang Durasi dan Lift Max Noken As / Camshaft.
Noken As / Camshaft adalah berfungsi mengatur buka & tutup klep yang dibutuhkan untuk mengatur bahan bakar melewati klep in dan membuang melewati klep ex. memodifikasi Noken As / Camshaft pastinya diperlukan jika mesin sudah dilakukan ubahan pada beberapa komponen. karena jika masih mempertahankan Noken As / Camshaft yang original tanpa di modifikasi maka kinerja mesin tidak akan maksimal. maka umum dilakukan modifikasi Durasi dan Lift Max pada Noken As / Camshaft tersebut.
Lift Max
Untuk motor standart, Lift Max adalah 23% dari diameter katup in. dan untuk motor balap dengan track sirkuit yang tidak terlalu panjang, Lift Max sekitar 29% - 31% dari diameter klep in. Untuk balap dengan sirkuit panjang, Lift Max dapat dibuat hingga 35% dari diameter katup.
Durasi
Advertisement
Cara menghitung durasi terdapat beberapa cara dan berikut salah satu cara yang bisa dilakukan.
angka LC (lobe center) pada noken as adalah hal yang pertama harus kita ketahui untuk memodifikasi noken as tersebut. Untuk mengetahui LC, kita harus memasang noken as pada mesin dan mengukur dengan busur derajat yang dipasang pada kruk as sebelah kiri /magnet. atau lihat gambar
Sebagai contoh : LC PADA JUPITER Z : 103 jika kita menginginkan durasi 310 derajat. maka derajat in open dan derajat in close ?
Perhitungan Untuk Mencari in close :
310 - 180 - 52 = 78
Dri perhitungan di atas, untuk LC 103 dan durasi yang di inginkan 301 maka In Open 52 dan In Close 78 setelah TMB. ( sumber : http://oto-trendz.blogspot.com/2012/01/untuk-meningkatkan-daya-atau-power.html )
Sekian tentang Cara Kerja Noken As / Camshaft, Durasi dan Lift Max, semoga bermanfaat............
Minggu, 12 Juni 2016
sistim pendingin
Sistem Pendingin (Cooling System) Pada Mobil - Selain sistem pelumasan, sistem yang paling penting dalam sebuah mobil adalah sistem pendingin. Sistem pendingin ini merupakan sistem yang terdapat pada mobil maupun motor yang berguna untuk mendinginkan mesin, atau dapat juga dikatakan untuk menjaga/menstabilkan suhu mesin agar selalu pada temperatur kerja.
Bila dalam keadaan dingin, maka sistem pendingin belum bekerja. Air pendingin masih tetap di dalam radiator dan belum bersirkulasi untuk melakukan pendinginan, baru setelah mesin mencapai temperatur tertentu air pendingin akan mulai bersirkulasi untuk mendinginkan mesin. Yang mengatur fungsi ini adalah thermostat, thermostat akan membuka ketika mesin sudah pana, dan akan menutup ketika suhu mesin rendah atau dibawah spesifikasi. Dapat disimpulkan bahwa salah satu sitem pendingin adalah menstabilkan suhu kerja mesin.
Sebelum membahas tentang fungsi komponen sistem pendingin pada mobil, kami akan sedikit bosa-basi sedikit tentang cooling system ini.
Pada motor bakar tidak semua hasil pembakaran dirubah menjadi tenaga yang berguna dalam menggerakkan mobil. Hanya sebagian saja yang digunakan, prosentasenya sekitar 23 - 28 persen saja yang dirubah menjadi tenaga untuk menggerakkan mobil.
Bila dalam keadaan dingin, maka sistem pendingin belum bekerja. Air pendingin masih tetap di dalam radiator dan belum bersirkulasi untuk melakukan pendinginan, baru setelah mesin mencapai temperatur tertentu air pendingin akan mulai bersirkulasi untuk mendinginkan mesin. Yang mengatur fungsi ini adalah thermostat, thermostat akan membuka ketika mesin sudah pana, dan akan menutup ketika suhu mesin rendah atau dibawah spesifikasi. Dapat disimpulkan bahwa salah satu sitem pendingin adalah menstabilkan suhu kerja mesin.
Sebelum membahas tentang fungsi komponen sistem pendingin pada mobil, kami akan sedikit bosa-basi sedikit tentang cooling system ini.
Mengapa mesin perlu didinginkan?
Mobil dan motor termasuk golongan motor bakar, yang mana pasti menghasilkan panas dari proses pembakarannya. Disamping menghasilkan panas, komponen yang bergerak umumnya juga akan menimbulkan panas. Nah, bila panas ini berlebihan maka akan sangat merugikan, bisa menyebabkan kerusakan yang serius. Kita tahu bahwa sebagian besar mesin mobil terbuat dari bahan dasar besi/alumunium, dan dengan bahan dasar ini membuatnya dapat memuai. Pemuaian ini juga tidak baik, misal saja dapat membuat kepala silinder karena melengkung yang disebabkan oleh pemuaian yang diakibatkan oleh panas berlebihan. Jadi mesin pada mobil dan motor sangat perlu untuk didinginkan.Pada motor bakar tidak semua hasil pembakaran dirubah menjadi tenaga yang berguna dalam menggerakkan mobil. Hanya sebagian saja yang digunakan, prosentasenya sekitar 23 - 28 persen saja yang dirubah menjadi tenaga untuk menggerakkan mobil.
Hampir semua benda di dunia ini apabila terkena panas akan terjadi pemuaian, dan sebagiannya lagi akan hancur atau meleleh. Pada umumnya komponen mesin mobil bahan dasarnya kebanyakan dari bahan alumunium/besi yang memiliki tingkat pemuaian yang tinggi, bila panasnya berlebihan pemuainnya pun juga berlebihan yang dapat membuat gesekan yang berlebihan dan kerusakan yang lebih cepat. Selain itu juga, banyak kasus telah terjadi yaitu kepala silinder melengkung karena mesin mengalami over heating, yang salah satunya bisa disebaban oleh sistem pendingin yang tidak bekerja dengan baik.
Ingat bahwa terlalu dingin atau terlalu panas itu tidak baik, yang baik adalah pada temperatur kerja yaitu sekitar 80 - 93 derajat celcius.
Fungsi sistem pendingin
Umumnya sistem pendinginan pada mobil menggunakan sistem pendingin air, yang mana air merupakan komponen yang akan menyerap panas dari mesin kemudian air tersebut akan didinginkan di radiator. Selain menggunakan air, peninginan mesin juga dibantu dengan kipas yang menghembuskan udara ke arah mesin dan hembusan angin ketika mobil berjalan.Sistem pendingin (cooling system) pada mobil berfungsi untuk mendinginkan mesin, mencegah panas yang berlebihan (over heating), dan juga menjaga agar mesin pada temperatur kerja.
Komponen-komponen sistem pendingin
Pada sistem pendingin mobil terdiri dari berbagai macam komponen yaitu :
![]() |
| Sistem Pendingin (Cooling System) Pada Mobil |
- Radiator : Fungsi radiator pada sistem pendingin adalah untuk mendinginkan cairan pendingin setelah menyerap panas dari mesin dengan cara membuangnya melalui sirip-sirip pendingin. Radiator sebagian besarnya terdiri dari upper tank, inti radiator dan lower tank.
- Kipas radiator : Fungsi dari kipas radiator adalah untuk menghembuskan udara ke arah mesin, sehingga terjadi pendinginan. Banyak yang menganggap bahwa, kipas radiator ini menghembusnya ke arah radiator, tetapi yang sebenarnya adalah menghembuskan ke arah mesin dan menghisap udara dari radiator. Apa yang terjadi bila kipas menghembuskan ke arah radiator? Kita tahu bahwa udara akan berhembus ke arah radiator dari depan ketika mobil berjalan, kalau ditambah hembusan angin dari belakang (kipas) tentu angin akan bertubrukan..
- Tutup radiator : Fungsi dari tutup radiator atau radiator cup adalah untuk menaikkan titik didih air dan menjaganya agar tidak mendidih pada suhu 100 derajat celcius. Pada tutup radiatordikenal dua macam katup, ada katup tekan dan juga katup vacuum. Katup tekan bekerja ketika mesin panas, dimana katup ini akan membuka ketika tekanan didalam radiator naik sehingga uap air bisa keluar menuju reservoir tank. Sedangkan katup vakum akan bekerja bila suhu mesin sudah kembali dingin, didalam radiator akan terjadi kevakuman dan katup ini akan membuka dan menghisap air yang ada pada reservoir tank.
- Pompa air : Fungsi dari pompa air atau water pump pada sistem pendingin adalah untuk mernsirkulasikan air pendingin ke seluruh sistem pendingin. Pompa air ini biasanya juga digerakkan oleh v belt bersama-sama dengan kipas pendingin.
- Thermostat : Fungsi dari thermostat pada sistem pendingin adalah untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerja dengan cara menahan zat pendingin agar tidak bersirkulasi (ke radiator). Dan juga berfungsi untuk membuka saluran pada saat mesin panas (air bersirkulasi ke radiator).
- Reservoir tank : Gunanya adalah untuk menampung sementara uap air pada saat mesin panas atau sebagai tangki cadangan.
- V-belt : Berfungsi untuk menggerakkan kipas pendingin (kipas radiator) dan juga pompa air.
- Water jacket : Merupakan saluran-saluran air pendingin di dalam mesin sebagai jalan air dalam mendinginkan mesin.
Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional dan Komponennya
Sistem pengisian adalah salah satu komponen penting yang terdapat pada kendaraan baik mobil, motor maupun kendaraan-kendaraan besar. Namun di artikel ini GuruOtomotif akan membahas komponen dan cara kerja sistem pengisian konvensional pada mobil. Mobil dilengkapi dengan berbagai komponen yang membutuhkan kelistrikan. Seperti contoh sistem penerangan lampu kepala, lampu sein, klakson, lampu rem, dan lain sebagainya. Berbagai komponen kelistrikan tadi membutuhkan baterai sebagai catu daya dan juga memerlukan sistem pengisian untuk keperluan seluruh kelistrikan tersebut ketika mobil dalam keadaan hidup. Sistem pengisian berfungsi untuk menjamin ketersediaan listrik dan juga pengisian kembali ke baterai.
Komponen Sistem Pengisian
Sistem pengisian mempunyai komponen sebagai berikut:
Baterai, berfungsi sebagai sumber energi listrik terutama ketika mobil atau mesin dalam keadaan berhenti.
Alternator, berfungsi untuk menghasilkan energi listrik yang dipakai komponen-komponen kelistrikan dan juga untuk mengisi kembali baterai.
Regulator (terpasang di dalam alternator) berfungsi untuk mengatur tegangan agar selalu konstan atau stabil. Walaupun alternator berubah kecepatan atau volume arus listriknya yang berfluktuasi.
Lampu indikator, berfungsi untuk memberi informasi kepada pengendara tentang gangguan pada sistem pengisian.
Switch Pengapian, berfungsi unntuk menghidupkan mesin dan membuat alternator menghasilkan listrik kembali.
Rangkaian Komponen Sistem Pengisian
Agar lebih memudahkan dalam mehamai cara kerja cari mesin konvensional, maka perhatikanlah gambar berikut ini:
Pada gambar di atas, rangkaian sistem konvensional dibagi menjadi dua komponen utama, yaitu alternator dan regulator yang ada di dalam kotak putus-putus. Alternator terdiri dari komponen-komponen seperti stator koil / kumparan stator, kumparan rotor/rotor coil, dioda (6 buah) yang dirangkai dengan sistem jembatan, dan terminal alternator (F, B, N dan E).
Pada komponen regulator terdapat voltage regulator, kontak poin, voltage relay, resistor, dan terminal regulator. Komponen yang ada pada regulator dan alternator membentuk rangkaian sistem pengisian.
Cara Kerja Sistem Pengisian
Yang pertama kita akan bahas bagaimana kerja sistem pengisian ketika kunci kontak ON dan mesin mati
Ketika kunci kontak diputar ke posisi ON maka arus mengalir dari baterai ke fusible link, lalu ke kunci kontak, ke sekering dan ke lampu indikator pengisian lalu ke terminal L, ke regulator ke P0 lalu ke P1 dan selanjutnya ke massa. Pada keadaan ini lampu indikator akan menyala.
Arus dari baterai pada saat yang sama juga mengalir ke Fuseible link dan ke kunci kontak lalu ke sekering dan ke terimal IG regulator, lalu ke PL1, ke PL0, lalu ke terminal F regulator dan ke F alternator, ke spliring lalu ke rotor coil dan ke slip ring dan berakhir ke massa. Pada keadaan ini kumparan rotor akan timbul medan magnet.
Untuk cara kerja sistem pengisian ketika mesin mobil dalam kecepatan rendah dan kecepatan tinggi akan kami jelaskan pada artikel selanjutnya. Salam Otomotif!
bagian2 mesin mobil
NAMA-NAMA KOMPONEN MESIN MOBIL & FUNGSINYA
Mesin terdapat beberapa komponen :
1. Blok silinder (Cylinder Block)
Mesin terdapat beberapa komponen :
1. Blok silinder (Cylinder Block)

fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan
energi panas dari proses pembakaran bahan
bakar.
2. Torak (piston)

energi panas dari proses pembakaran bahan
bakar.
2. Torak (piston)

fungsi : untuk memindahkan tenaga yang
diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar
ke poros engkol (crank shaft) melalui batang
torak (connecting road).
3. Cincin Torak (Ring piston)

diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar
ke poros engkol (crank shaft) melalui batang
torak (connecting road).
3. Cincin Torak (Ring piston)

fungsi: - Mencegah kebocoran gas bahan
bakar saat langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang
bakar.
- Memindahkan panas dari piston ke dinding
silinder.
4. Batang Torak (Connecting Rod)

bakar saat langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang
bakar.
- Memindahkan panas dari piston ke dinding
silinder.
4. Batang Torak (Connecting Rod)

fungsi: Menerima tenaga dari piston yang
diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan
meneruskannya keporos engkol.
5. Poros Engkol (crank shaft)

diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan
meneruskannya keporos engkol.
5. Poros Engkol (crank shaft)

fungsi: Mengubah gerak naik turun torak
menjadi gerak berputar yang akhirnya
menggerakkan roda-roda.
6. Bantalan (Bearing)

menjadi gerak berputar yang akhirnya
menggerakkan roda-roda.
6. Bantalan (Bearing)

fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi
gesekan pada poros engkol.
7. Roda Penerus (Fly Wheel)

gesekan pada poros engkol.
7. Roda Penerus (Fly Wheel)

fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia )
yang dihasilkan pada langkah usaha, agar
poros engkol tetap berputar terus pada
langkah lainnya.
8. Katup (Valve)
fungsi: Membuka dan menutup saluran masuk
dan saluran buang.
9. Pegas Katup (Valve Spring)

yang dihasilkan pada langkah usaha, agar
poros engkol tetap berputar terus pada
langkah lainnya.
8. Katup (Valve)
fungsi: Membuka dan menutup saluran masukdan saluran buang.
9. Pegas Katup (Valve Spring)
fungsi: Mengembalikan katup pada
kedudukan/posisi semula dan memberi
tekanan pada katup agar dapat menutup
dengan rapat.
10. Tuas Katup ( Rocker arm )

tekanan pada katup agar dapat menutup
dengan rapat.
10. Tuas Katup ( Rocker arm )

fungsi: Menekan katup - katup sehingga dapat
membuka.
11. Batang pendorong ( push rod )

membuka.
11. Batang pendorong ( push rod )

fungsi: Meneruskan gerakan valve lifter
( pengangkat katup ) ke rocker arm.
12. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )

( pengangkat katup ) ke rocker arm.
12. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )
fungsi: Memindahkan gerakan camshaft
( poros nok ) ke rocker arm melalui push rod.
13. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )

( poros nok ) ke rocker arm melalui push rod.
13. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )

fungsi: Membuka dan menutup katup sesuai
dengan waktu ( Timming ) yang telah
ditentukan.
14. Karter ( Oil Pan )

dengan waktu ( Timming ) yang telah
ditentukan.
14. Karter ( Oil Pan )
fungsi: Menampung oli pelumas.
15. Pena Torak ( Piston pin )

15. Pena Torak ( Piston pin )
fungsi: Menghubungkan torak dengan
connecting rod melalui lubang bushing.
16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )

connecting rod melalui lubang bushing.
16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )

fungsi: Menahan poros engkol agar tidak
bergerak/bergeser maju-mundur.
17. Timming Chain : rantai timing / Timing

bergerak/bergeser maju-mundur.
17. Timming Chain : rantai timing / Timing

Belat : sabuk timing
fungsi: Menghubungkan gerak putar poros
engkol keporos nok.
18. Kepala Silinder ( Cylinder Head )

fungsi: Menghubungkan gerak putar poros
engkol keporos nok.
18. Kepala Silinder ( Cylinder Head )

fungsi: Tempat kedudukan mekanisme katup,
ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok
silinder.
19. Dudukan Katup ( Valve Seat )

ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok
silinder.
19. Dudukan Katup ( Valve Seat )

fungsi: Tempat dudukan katup saat menutup.
20. Nozzle (injector) :
20. Nozzle (injector) :

fungsi : untuk menyemprotkan bahan bakar ke area bakar (mesin diesel).
Pengertian Teknik Otomotif
Blog mMn lagi lagi dan lagi berbagi pengetahuan yang asalnya anda dan saya sendiri tidak begitu faham apa itu Definisi Teknik Otomotif dan sekarang bisa faham karena saat ini saya posting buat anda dengan judul Pengertian Tehnik Otomotif.
Bila anda ingin sama sama tidak mengerti, silahkan saja baca apa yang saya share di bawah ini tentang Pengertian Teknik Otomotif. oke
Teknik Otomotif.
Tehnik otomotif adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutamasepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik otomotif menggabungkan elemen - elemen pengetahuan mekanika, listrik, elektronik, keselamatan dan lingkungan serta matematika, fisika, kimia, biologi dan manajemen.
Cabang-cabang dari teknik otomotif meliputi :
Perencanaan (product atau design)Pengembangan (development)Produksi (manufacturing)Perawatan (maintenance).
Di Indonesia saat ini cabang yang sangat berkembang adalah perawatan dan umumnya mengenai perawatan mobilseperti halnya "Review Mobil Proton Indonesia Terbaik" dan sepeda motorseperti yang bisa anda lihat juga di "Yamaha R15 dan Yamaha R25 Motor Sport Racing dan Kencang".
Sistem dalam otomotif.
Dalam tehnik otomotif, menguasai sistem - sistem yang ada alat - alat transportasi darat merupakan suatu keharusan. Sistem tersebut terdiri beberapa sistem utama dan puluhan subsistem. Sistem tersebut dapat dikelompokkan :
1. Mesin (engine)
Mesin pembakaran dalam (internal combustionengine).Sistem bahan bakar (fuel system).Tangki bahan bakar.Pompa bahan bakar.Karburator atau Sistem injeksi bahan bakar.Sistem pengapian (ignition system).Sistem pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).Sistem pembuangan udara hasil pembakaran (exhaust system).Sistem pendinginan (cooling system).Sistem pelumasan (lubricating system).Sistem keseimbangan roda (spooring balancing).
2. Pemindah daya (power train).
Sistem transmisi (transmission system).Rangkaian penggerak (drive train).Transfer case (untuk penggerak 4 roda)Penggerak akhir (final drive).Roda (wheel).
3. Sistem kemudi (steering system).
4. Sistem suspensi (suspension system).
5. Sistem rem (brake system).
6. Bodi.
7. Sistem listrik (electrical system).
Itulah postingan Pengertian Teknik Otomotif, bila anda merasa kurang puas apa yang telah saya share tentang Definisi Teknik Otomotif, atau juga anda mempunya refeensi yang lebih lengkap tentangPengertian Tehnik Otomotif. saya mempersilahkan anda untuk berkomentar di bawah ini, komentar anda sangat berarti untuk kita semua dan demi pengetahuan kita semua. terima kasih sudah berkunjung
Langganan:
Komentar (Atom)
